Adab Kepada Tetangga

Anonim 12/23/2012
Adab Kepada Tetangga

Di dalam ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Rasulullah telah mengajarkan bahwa seorang muslim mengakui adanya hak-hak dan adab-adab kepada tetangga. Kedua pihak yang bertetangga diwajibkan memberikan dan memenuhinya secara sempurna, demi terjalinnya kemaslahatan dan kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Karena pada hakikatnya, kerukunan dalam masyarakat ini akan terjalin apabila setiap orang dalam keluarga saling memenuhi atas hak-hak tetangganya. Lalu bagaimanakah adab kepada tetangga menurut syari'at Islam?

1. Tidak mengganggu atau menyakiti tetangga, baik dengan perkataan maupun perbuatan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dengan tegas memperingatkan : "Tidak akan masuk surga (yaitu) orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." (HR. Muslim: 46).

2. Berbuat jelek kepada tetangga dosanya jauh lebih besar daripada kepada selainnya

Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: "Sungguh, seorang lelaki berzina dengan sepuluh wanita itu lebih ringan (dosanya) daripada ia berzina dengan istri tetangganya." (HR. Ahmad: 23905, As-Silsilah Ash-Shahihah: 65).

3. Memperbanyak kuah ketika memasak lalu memberikan sebagiannya kepada tetangga

Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Abu Dzar Radhiallahu ‘Anhu: "Wahai Abu Dzar, apabila engkau memasak, perbanyaklah kuahnya kemudian undanglah tetanggamu (untuk makan bersama) atau bagikan (sebagiannya) kepada mereka." (HR. Muslim: 2625, Ahmad: 21364). 

4. Mendahulukan tetangga yang paling dekat pintunya dalam memberi sesuatu 

‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha berkata: Saya berkata: "'Wahai Rasulullah, saya memiliki dua tetangga. Siapakah di antara mereka yang lebih berhak aku hadiahi?' Beliau menjawab, 'Tetangga yang paling dekat pintu rumahnya denganmu.'" (HR. Al-Bukhari: 2140).

5. Ancaman bagi orang yang pelit kepada tetangganya 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan: "Betapa banyak tetangga yang akan memegang tangan tetangganya di hari kiamat sambil berkata, ‘Wahai Rabb-ku, orang ini menutup pintunya dariku dan dia enggan memberi apa yang ia miliki.'" (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad: 111, Shahih Al-Adabul Mufrad: 81). 

6. Tidak selayaknya seorang mukmin merasa kenyang sementara tetangganya kelaparan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengingatkan: "Bukanlah ciri seorang mukmin (yaitu) jika ia merasa kenyang sementara (ia tahu) tengganya kelaparan." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad: 112, Shahih Al-Adabul Mufrad: 82).

---

Dinukil dari materi KHI (Kalender Hijriyah Istimewa)

Referensi:
  1. Mukhtashar Al-Fiqh Al-Islami fi Dhau' Al-Qur'an wa As-Sunah, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Darul Ashda' Al-Mujtama', Al-Mamlakah Al-Arabiyah As-Su'udiyyah, cet. ke-11 (2010 M/1431 H). 
  2. Minhajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Darussalam. 
  3. Syarh Riyadhush-Shalihin, Muhammad bin Shalih Al-Ustaimin, Madarul Wathan Lin-Nasyr, Riyadh, cet. tahun 1426 H. 
  4. Dan lain-lain.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silakan tambahkan komentar sesuai dengan topik, terima kasih.
EmoticonEmoticon