Adab Menuntut Ilmu

Anonim 1/06/2013
Adab Menuntut Ilmu

Hakikat ilmu bukanlah sekadar pengetahuan atau kepandaian yang dapat dipakai untuk memperoleh sesuatu, tetapi merupakan cahaya (nuur) yang dapat menerangi jiwa untuk berbuat dan bertingkah laku yang baik. Dari sini tidak terdapat perbedaan antara "ilmu agama" dengan "ilmu umum". Mencari ilmu bertujuan untuk semakin taqwa atau khasyyah kepada Allah.

Agar berhasil dalam menuntut ilmu, seorang Muslim harus mempunyai sifat atau etika: ikhlas, senantiasa berdo`a, bersungguh-sungguh, menjauhi kemaksiatan, tidak malu dan tidak sombong, serta mengamalkan dan menyebarkan ilmu. Berikut ini beberapa adab menuntut ilmu menurut syari'at Islam:

1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Ta’ala

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang seharusnya hanya mengharap wajah Allah, tetapi ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapat bagian dari kehidupan dunia, maka ia tidak akan mendapat bau surga di hari kiamat kelak.” (HR. Ibnu Majah: 252, Shahih Ibnu Majah: 248).

2. Mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dan mendakwahkannya

Amal adalah buah dari ilmu. Ilmu bisa menjadi hujjah yang membela pemiliknya atau sebaliknya menjadi hujjah yang menjatuhkannya. Menjadi hujjah yang membela pemiliknya jika ia mengamalkannya, dan menjadi hujjah yang menjatuhkannya jika ia tidak mengamalkannya. Nabi bersabda: “Dan Al-Qur’an bisa menjadi hujjah bagimu atau justru ia akan menghujatmu.” (HR. Muslim: 223).

3. Bersemangat dalam memahami maksud Allah dan Rasul-Nya

Hal ini sangat penting karena banyak orang yang telah menghafal Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi tetapi tidak mampu memahami maksudnya. Bahkan seringkali dipahami dengan pemahaman yang berbeda dengan maksud Allah dan Rasul-Nya maka tersesatlah dia. Perlu diketahui bahwa kesalahan dalam pemahaman terkadang lebih berbahaya daripada kesalahan karena tidak tahu.

4. Bersikap hikmah dalam segala hal

Hikmah ialah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Hendaknya penuntut ilmu menghiasi dirinya dengan sifat ini, terutama dalam berdakwah. Hendaknya ia menghiasi akhlaknya dengan sifat hikmah, dan mengajak manusia kepada agama Allah dengan cara-cara dakwah yang cocok dengan kondisi mereka masing-masing, agar mereka lebih mudah menerima.

5. Memuliakan ulama dan menghormati kedudukannya

6. Berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta memahaminya dengan pemahaman Salafush Shalih

7. Menempuh manhaj Salafush Shalih dengan sungguh-sungguh

8. Teliti dalam menukil dan memahami sebuah dalil, serta kokoh dalam keilmuan

Di antara hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ialah, teliti dalam menukil sebuah dalil, shahih ataukah tidak. Ia juga harus teliti dalam memahami dalil tersebut, apakah menunjukkan wajib, sunnah, haram, makruh, atau mubah.

Selain itu, ia juga harus kokoh dalam mempelajari dan memahami sesuatu. Jangan suka berpindah dari satu kitab ke kitab yang lain sebelum benar-benar menguasainya, karena hal itu akan banyak menghabiskan waktu dengan hasil yang tidak maksimal.

9. Saling toleransi terhadap perbedaan pendapat para ulama

Hendaklah berlapang dada dan toleransi dalam menyikapi perbedaan para ulama (dalam masalah yang dibolehkan ada perbedaan padanya). Seperti meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada saat bangkit dari rukuk (i’tidal), ada ulama yang memahaminya haram, ada pula yang memahami sunnah. Maka dalam masalah seperti ini kita boleh memilih satu pendapat tapi tidak boleh mencela pendapat yang lain.

---

Dinukil dari materi KHI (Kalender Hijriyah Istimewa)

Referensi:
  1. Mukhtashar Al-Fiqh Al-Islami fi Dhau' Al-Qur'an wa As-Sunah, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Darul Ashda' Al-Mujtama', Al-Mamlakah Al-Arabiyah As-Su'udiyyah, cet. ke-11 (2010 M/1431 H).
  2. Minhajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Darussalam.
  3. Syarh Riyadhush-Shalihin, Muhammad bin Shalih Al-Ustaimin, Madarul Wathan Lin-Nasyr, Riyadh, cet. tahun 1426 H. 
  4. Dan lain-lain.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silakan tambahkan komentar sesuai dengan topik, terima kasih.
EmoticonEmoticon