Remash-smkn1batam.tk - Terhitung sudah 2 minggu lebih aku belum juga menanggapi
satu pesan singkat darimu. Pesan singkat yang membuat hatiku begitu remuk dan
hancur, pesan yang membuatku jatuh pada kesedihanku yang begitu dalam. hingga
tak kusadari air mata ini menetes deras membasahi sekeliling kacamataku.
Kucoba untuk kembali mengingat
saat itu, saat – saat dimana kita saling bersama, saat – saat dimana kita
bersahabat dengan baik, saat – saat dimana hati ini terus tersenyum bahagia
karena ada dirimu yang selalu menjadi penyemangatku tiap harinya. Saat – saat
dimana kita sering membahas organisasi yang sedang kita perjuangkan saat ini. Yaa,
organisasi yang membuat kita sering bertemu selain di ruang kelas. Organisasi
yang membuat kita paham dan mendapatkan banyak ilmu tentang agama Allah.
Organisasi yang menjadi jalan dakwah kita saat ini.
Saat – saat dimana aku dan dirimu
tidak terlalu memikirkan perasaan di dalam hati ini. Yaa aku merasakannya
meskipun tidak terlalu aku pikirkan, perasaan yang tiba – tiba saja muncul
setelah cukup lama kita saling mengenal dekat. Perasaan yang tak mampu ku
pendam di dalam hatiku, yaa tanpa kusadari ternyata aku menaruh hati padamu. hingga
akhirnya perasaan ini terungkap begitu saja di waktu yang tidak tepat.
Dan aku pun merasakan suatu
perubahan , perubahan dari sikapmu yang seolah sedikit menjauh dariku. Engkau
yang dulu begitu dekat denganku seolah pergi dan menganggapku seperti teman
biasa hanya karena aku mengungkapkan perasaan ini padamu. Kini tiada lagi masa
– masa itu. Masa – masa dimana aku dan dirimu bercanda bersama, masa – masa
dimana kita saling membantu dalam mengerjakan tugas – tugas sekolah, masa –
masa dimana kita sering membahas tentang organisasi yang sedang kita
perjuangkan bersama teman – teman yang lain. Aku merasa semua kenangan kita
seolah hilang begitu saja dan meninggalkan rasa yang sangat perih di hati ini.
Terkadang terlintas pertanyaan di fikiranku apa yang menjadi sebab engkau
menjauh dariku, apakah engkau memiliki perasaan yang sama sepertiku? atau
justru engkau memang tak memiliki perasaan apapun kepadaku? hingga membuatmu
pergi dan menjauh dariku.Yaa, pertanyaan ini pun belum terjawab sampai
sekarang.
Tidak kah kau tahu apa yang aku
rasakan saat ini? Tidak kah kau merasakan apa yang aku rasakan saat ini? Tidak
kah kau mengerti betapa hancurnya perasaanku saat ini. Aku heran dengan
perasaanku saat ini, aku merasakan perasaan ini berubah terus tumbuh dan
semakin besar disaat aku begitu jauh darimu. Jujur, Sakit sekali hati ini
melihatmu bercanda gurau bersama sahabat – sahabatmu yang lain. Yaa aku sering
memperhatikan hal itu dari kejauhan. sementara aku, aku merasa seolah begitu
jauh darimu, aku merasa segan untuk berbicara denganmu bahkan untuk sekedar
menyapa mulut ini seolah tak mampu untuk mengucapkan sepatah kata pun.
Aku tau engkau seorang wanita
soleha yang begitu taat kepadaNYA. aku juga tau engkau memegang teguh pada
prinsip tidak akan melakukan hubungan yang tidak syar’i (khalwat dan pacaran)
dengan org yang bukan mahrammu karena memang Allah s.w.t melarang keras
perbuatan itu. Sementara aku, aku sadar diriku hanyalah seorang yang baru saja
mengetahui islam lebih jauh, dan bahkan aku masih sering melakukan perbuatan
yang tidak terpuji. Wajar sekali jika memang engkau tidak memiliki perasaan
yang sama denganku. Terlintas difikiranku apakah karena ini engkau menjauh
dariku? Apakah engkau memang benar – benar menjauh atas dasar ketaatan kepada
Allah? Pertanyaan – pertanyaan yang sampai saat ini belum juga terjawab.
Sungguh saat ini aku berada pada
kesedihan yang begitu mendalam, perasaan ini membuatku seolah jatuh pada jurang
yang sangat dalam. Perasaan yang aku sendiri tidak bisa menerjemahkannya,
mungkinkah ini cinta? Mungkinkah ini
cinta atas dasar cinta kepada Allah? Atau mungkin ini hanya sebuah perasaan atas
nafsu belaka?
tidak kusadari perasaan ini terus
tumbuh semakin besar dan semakin dalam di saat - saat engkau jauh dariku. perasaan
ini berubah membuatku seolah semakin termotivasi untuk terus menggali ilmu
islamku yang masih sangat sedikit, perasaan yang membuatku semakin bersemangat
untuk beribadah jauh lebih rajin dibanding saat aku baru mempelajari islam saat
itu.
Dan kembali kepada pesan singkat
itu, seolah semuanya meyakinkan atas jawaban yang selama ini masih samar –
samar aku rasakan, pesan yang membuatku sampai meneteskan airmataku, pesan yang
membuatku begitu kagum akan dirimu.
Sekarang
aku sadar, aku bukanlah orang yang pantas untuk mencintaimu, dengan segala
kekurangan yang ku punya tak mungkin bagiku untuk mencintai orang yang begitu
taat sepertimu. Kini, aku sadar bahwa apa yang ku lakukan selama ini salah, aku
lupa bahwa selama ini aku lebih mencintaimu dari pada mencintaiNYA, Aku lupa
untuk terus memantaskan diri buat dia yang nantinya akan hadir dikehidupanku,
buat dia yang telah ditakdirkan oleh-NYA untukku. Sekarang aku sadar, yang
harus kulakukan adalah menyimpan kembali semua perasaan ini jauh ke lubuk
hatiku yang paling dalam. Mulai saat ini aku harus fokuskan diriku berjuang
untuk memperdalam ilmu islamku, menguatkan iman ku yang masih sangat rapuh,
memperbanyak amal ibadahku untuk bekalku kelak, dan menjadi anak soleh yang
bisa membanggakan kedua orangtuaku.
Saat ini dihatiku hanya tersisa harapan kecil untuk di
pertemukan denganmu kelak. Harapan yang menjadi sebuah do’a yang akan terus
kupanjatkan kepada-NYA. Harapan yang akan kujadikan motivasi untuk berubah
menjadi lebih baik. Aku tau Takdir-NYA begitu indah, Skenario-NYA begitu
sempurna. Jika bukan engkau, maka aku yakin pasti akan ada dia yang terbaik
nantinya yang akan hadir dihidupku.
Aku
berjanji akan memberikan cintaku yang suci dan tulus untuk dia yang sangat aku
cintai, untuk Dia yang telah digariskan oleh Allah untukku kelak,,,
---
Penulis : Rifqi Aditya Aji