Adab-Adab Bepergian (Safar) Bag. II

Anonim 12/09/2012

Adab-Adab Bepergian (Safar) Bag. II

8. Do'a untuk orang yang akan bepergian

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah mendo'akan orang yang akan bepergian: 

أَسْتَوْدَعُ اللهَ لِدِيْنِك وَأَمَانَتِك وَخَوَاتِيْمِ عَمَلِك


"Saya titipkan agamamu, amanahmu dan akhir dari amalmu kepada Allah." (HR. At-Tirmidzi: 3443, Shahih At-Tirmidzi: 2738).

9. Hendaklah orang yang bersafar ketika meninggalkan rumahnya berdo’a

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلا بِاللَّه


(Bismillahi tawwakaltu ‘alallahi, laa hawla wa laa quwwata illa billaah) "Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah."

اللَّهمَّ إني أعوذ بك أَن أَضِلَّ أو أُضَلَّ ، أَو أَزِلَّ أو أُزَلَّ ، أو أَجهَلَ أو يُجهَلَ عليَّ


(Allahumma inni ‘audzubika, an adhilla au adhall, au azilla au azill, au jahala au yujahala ‘aliyy) “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (syaithan atau orang yang berwatak syaithan), atau tergelincir dan digelincirkan (orang lain), atau dari berbuat bodoh atau dibodohi.” (Shahih, di shahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Shahih Abi Dawud: 5094). 

10. Dilarang bagi wanita safar tanpa ada mahram

Syariat yang suci melarang seorang wanita safar sendirian tanpa ditemani mahram. Bukhari dan Muslim serta selain keduanya meriwayatkan bahwa Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu berkata: Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bersafar dalam jarak sehari semalam tanpa didampingi mahram.” Dalam lafazh Muslim: “Tidak halal bagi wanita Muslimah untuk safar dalam jarak semalam kecuali bersamanya seorang laki-laki yang merupakan mahramnya.” (HR. Bukhari).

11. Mengucapkan Allahu Akbar ketika jalan menanjak, dan Subhanallah ketika jalan menurun

Berdasarkan hadist dari Ibnu Umar Radhiallahu 'Anhu  ia berkata: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan bala tentaranya, bila berjalan menaiki bukit mereka bertakbir, dan bila melewati jalan menurun mereka bertasbih.” (HR. Abu Dawud: 2599, Shahih Abi Dawud: 2339).

12. Berdo’a saat singgah di suatu tempat

Sebagaimana hadist dari Khaulah binti Hakim Radhiallahu 'Anha,  dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa singgah di suatu tempat lalu mengucapkan:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ


"(Aku berlindung dengan kalam Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya) Niscaya dia tidak akan terkena gangguan apapun hingga meninggalkan tempat tersebut.” (HR. Muslim: 2708).

13. Segera pulang bila urusan selesai

Berdasarkan hadist dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhu, beliau berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Safar (perjalanan jauh) adalah bagian dari adzab yang menahan kalian dari makan, minum dan tidur. Apabila urusan kalian telah selesai, segeralah kembali kepada keluarga kalian.” (HR. Al-Bukhari: 1710).

---

Dinukil dari materi KHI (Kalender Hijriyah Istimewa)

Referensi:
  1. Mukhtashar Al-Fiqh Al-Islami fi Dhau' Al-Qur'an wa As-Sunah, Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Darul Ashda' Al-Mujtama', Al-Mamlakah Al-Arabiyah As-Su'udiyyah, cet. ke-11 (2010 M/1431 H). 
  2. Minhajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Darussalam. 
  3. Syarh Riyadhush-Shalihin, Muhammad bin Shalih Al-Ustaimin, Madarul Wathan Lin-Nasyr, Riyadh, cet. tahun 1426 H. 
  4. Dan lain-lain.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silakan tambahkan komentar sesuai dengan topik, terima kasih.
EmoticonEmoticon